Diposting oleh
Bung Coba
Iklan Baris KR
Diposting oleh
Bung Coba
Menakjubkan! Muallaf Belajar Membaca Al Quran di Usia Senja
Ada pemandangan berbeda pada Ahad 31 Mei 2015 di Masjid Baiturrahman Klepu Sendangmulyo Minggir Sleman. Siang itu, sekitar jam 13.00 telah berkumpul sekelompok bapak bapak dan ibu ibu sabar menunggu seseorang.
Setelah sekian lama bercengkrama, datanglah dua orang menyapa mereka dan larut dan bincang bincang beramah tamah.
Sekelompok bapak ibu tersebut adalah para muallaf (belum lama masuk Islam) yang sedang menunggu proses belajar mengajar Al Quran. Dengan usia yang sudah terbilang senja mereka tetep bersemangat ingin bisa membaca Kitabullah.
Dari perkenalan itu diketahui bahwa usia mereka rata rata diatas limapuluh tahun. Dan yang paling tua berusia enampuluh enam tahun.
Layak untuk diapresiasi dan diteladani semangat mereka. Meski usia sudah tidak muda lagi, mereka masuk Islam dan itu bukan menjadi penghalang bagi mereka belajar Al Quran.
Bagi orang diluar arab, belajar Al Quran tentu sebuah kesulitan tersendiri. Harus dari awal mengenal jenis huruf hijaiyyah, cara pengucapan, menghafal huruf huruf tersebut hingga membentuk sebuah kata dan kalimat.
Apa motivasi mereka? Jelas lah dengan belajar Al Qur an termasuk salah satu ibadah yang bernilai dan berbobot meski membacanya dengan terbata bata. Apalagi tidak lama lagi memasuki bulan Ramadhan, banyak banyak membaca Al Quran adalah ibadah sangat mulia di bulan baroah ini. Dan, proses pembelajaranpun sudah bernilai ibadah.
Dari awal disampaikan Ustad yang mengampu acara ini, bahwa belajar al Quran ini tidaklah sulit. Apalagi semangat para peserta yang luar biasa.
Dalam pertemuan pertama, pembelajaran baca Al Quran dengan metode Tsaqifa, semuanya terlihat begitu mudah dan praktis. Terlihat, Ibu Pairah (66th) dengan tidak kesulitan menyerap materi yang disampaikan dan menyelesaikan sesion ini dengan sukses lancar. Semangat peserta yang sepuh tentu memacu peserta lain yang mempunyai usia yang lebih muda.
Dari satu sisi memang proses pembelajaran ini, dibuat sedemikian mudah dan tidak membosankan.
Acara yang di fasilitasi oleh Forum Peduli Muallaf Jogja (FPMJ) dengan menggunakan metode Tsaqifa, belajar dengan lima kali pertemuan bisa membaca Al Qur’an. Apa mungkin?? Sangat mungkin. Karena sudah dicobakan dibeberapa tempat.
Bagi para muallaf maupun para dhuafa yang membutuhkan pendampingan belajar Al Quran di Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya bisa menghubungi FPMJ yang bersekretariat di Masjid Al Adn Jl .Ringroad Barat Pundung Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta no telepon 082242729444.
Proses belajar Al Quran yang awalnya dirasa sulit menjadi lebih mudah dengan metode praktis dan menyenangkan.
Mari kita songsong Ramadhan tahun ini dengan lebih bergairah lagi.
Selamat pagi..Selamat beraktifitas.
Setelah sekian lama bercengkrama, datanglah dua orang menyapa mereka dan larut dan bincang bincang beramah tamah.
Sekelompok bapak ibu tersebut adalah para muallaf (belum lama masuk Islam) yang sedang menunggu proses belajar mengajar Al Quran. Dengan usia yang sudah terbilang senja mereka tetep bersemangat ingin bisa membaca Kitabullah.
Dari perkenalan itu diketahui bahwa usia mereka rata rata diatas limapuluh tahun. Dan yang paling tua berusia enampuluh enam tahun.
Layak untuk diapresiasi dan diteladani semangat mereka. Meski usia sudah tidak muda lagi, mereka masuk Islam dan itu bukan menjadi penghalang bagi mereka belajar Al Quran.
Bagi orang diluar arab, belajar Al Quran tentu sebuah kesulitan tersendiri. Harus dari awal mengenal jenis huruf hijaiyyah, cara pengucapan, menghafal huruf huruf tersebut hingga membentuk sebuah kata dan kalimat.
Apa motivasi mereka? Jelas lah dengan belajar Al Qur an termasuk salah satu ibadah yang bernilai dan berbobot meski membacanya dengan terbata bata. Apalagi tidak lama lagi memasuki bulan Ramadhan, banyak banyak membaca Al Quran adalah ibadah sangat mulia di bulan baroah ini. Dan, proses pembelajaranpun sudah bernilai ibadah.
Dari awal disampaikan Ustad yang mengampu acara ini, bahwa belajar al Quran ini tidaklah sulit. Apalagi semangat para peserta yang luar biasa.
Dalam pertemuan pertama, pembelajaran baca Al Quran dengan metode Tsaqifa, semuanya terlihat begitu mudah dan praktis. Terlihat, Ibu Pairah (66th) dengan tidak kesulitan menyerap materi yang disampaikan dan menyelesaikan sesion ini dengan sukses lancar. Semangat peserta yang sepuh tentu memacu peserta lain yang mempunyai usia yang lebih muda.
Dari satu sisi memang proses pembelajaran ini, dibuat sedemikian mudah dan tidak membosankan.
Acara yang di fasilitasi oleh Forum Peduli Muallaf Jogja (FPMJ) dengan menggunakan metode Tsaqifa, belajar dengan lima kali pertemuan bisa membaca Al Qur’an. Apa mungkin?? Sangat mungkin. Karena sudah dicobakan dibeberapa tempat.
Bagi para muallaf maupun para dhuafa yang membutuhkan pendampingan belajar Al Quran di Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya bisa menghubungi FPMJ yang bersekretariat di Masjid Al Adn Jl .Ringroad Barat Pundung Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta no telepon 082242729444.
Proses belajar Al Quran yang awalnya dirasa sulit menjadi lebih mudah dengan metode praktis dan menyenangkan.
Mari kita songsong Ramadhan tahun ini dengan lebih bergairah lagi.
Selamat pagi..Selamat beraktifitas.
Diposting oleh
Bung Coba
4 Hal yang Seringkali Menjadi Tujuan Seseorang Ngeblog
Tidak ada alasan seseorang untuk tidak ngeblog. Mungkin hal inilah yang bisa menyatakan keadaan dan kondisi saat ini. Ngeblog memang sudah menjadi gaya hidup manusia saat ini. Bagaimana tidak, beragam cara dan teknik bisa dilakukan untuk seseorang bisa ngeblog.
Kegiatan blogging yang kini bisa dilakukan kapan pun dan di mana saja itu memang semakin menarik saat muncul peluang seorang mendapat penghasilan di dalamnya. Dampaknya memang sudah bisa ditebak, jumlah blog yang hadir di dunia maya ini pun semakin tahun semakin bertambah banyak.
Hadirnya #teknologi dan perkembangan jaringan internet yang terus bertumbuh ini juga mau tak mau ikut menjadi penyebab mengapa blog semakin banyak diminati. Blog sebagai media yang identik dengan penyedia informasi ini memang lebih dirasa lebih mudah dan murah untuk diakses daripada media massa lain. Maka dari itu banyak orang yang kemudian beralih dengan memilih blog untuk mendapatkan dan memperbarui informasinya.
Artikel lain: Mau Jadi Blogger yang Sukses? Selalu Jalankan 4 Etika Blogger Berikut ini
Dari potensi besarnya permintaan akan media blog inilah maka kemudian banyak orang yang membuat blog. Namun selain karena alasan atau tujuan mencari keuntungan ada beberapa hal yang biasanya muncul dari seseorang menjadi seorang blogger dan membuat serta mengelola blog. Berikut adalah beberapa tujuan yang seringkali menjadikan seseorang itu menjadi blogger dan aktif untuk ngeblog.
1. Sebagai Media Berbagi dan Mendidik
Tujuan pertama orang biasanya membuat dan mengelola blog (ngeblog) adalah untuk berbagi dan mengedukasi atau mendidik. Ya, dengan keilmuan dan pengalaman yang dimiliki seorang #blogger, mereka kemudian larut dalam kesenangan berbagi dan mengedukasi netizen dan terutama para pengunjung blognya.
Blog-blog yang dikelola oleh orang-orang yang suka membagi dan mengedukasi ini umumnya menyajikan artikel-artikel yang informatif dan bermanfaat saat dibaca. Tema atau niche blog bisa bermacam-macam bergantung dari keilmuan dan pengalaman yang dimiliki blogger tersebut. Blog berlatarbelakang sharing ini umunya tidak mementingkan jumlah visitor atau pengunjung, karena mereka hanya mementingkan kepuasan hati saat mereka membagi ilmu dan pengalamannya.
2. Untuk Berpromosi Produk dan Jasa Bisnis
Namanya saja #promosi, pastinya blog ini akan tak jauh-jauh dari dunia bisnis. Ya, blogger yang membuat dan mengelola blog yang kemudian ia gunakan untuk promosi ini akan jelas terlihat dari isi atau konten yang diposting.
Beberapa hal yang identik dengan blog ini adalah adanya foto produk, harga dan juga ajakan untuk membeli. Tapi meskipun ditujukan untuk kegiatan berdagang atau bisnis, toh hal ini masih sah-sah saja dilakukan asal tidak bertentangan dengan aturan yang ada, seperti promosi narkotika atau digunakan untuk melakukan penipuan.
3. Ajang Meluapkan Hobi atau Kegemaran
Tak sedikit dari blogger yang memang mengawali kegiatan blogger ini dari hobi atau kegemaran. Umumnya hobi menulis adalah landasan yang sering membuat blogger melakukan aktivitas #blogging. Karena mudah dan lebih cepat, media blog mereka pilih sebagai sarana untuk menulis dan melakukan kegemarannya.
Blog yang ditujukan untuk pelampiasan hobi ini biasanya memiliki tema yang beragam. Ada yang memiliki tema personal blog yang isinya campur aduk dari kegiatan sehari-hari, curhatan dan konten informasi. Blog berbasis hobi ini juga tak jarang menampilkan jenis blog niche yang menyajikan satu konten khusus sesuai dengan keinginan blogger-nya.
Blog ini juga hampir sama dengan blog dengan tujuan sharing yang tidak terlalu mengutamakan visitor. Dengan bisa rutin menulis maka blogger pada blog ini pun sudah merasa senang.
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Kegiatan Blogging Tepat Untuk Para Introvert
4. Professional dan Monetisasi
Terakhir, tujuan umumnya orang ngeblog adalah profesionalisme. Blog dengan tujuan profesional ini biasanya didasarkan pada aktivitas monetisasi untuk mendapatkan penghasilan atau uang. Saat ini blog memang bisa Anda gunakan untuk bisa memperoleh uang dari kegiatan monetisasi. Umumnya blog yang didasarkan pada profesionalisme ini berjenis niche blog (blog khusus).
Blog ini juga memiliki ciri penggunaan kata yang baku dan juga konten yang padat nan informatif. Karena mampu menarik iklan sehingga menghasilkan uang, maka saat ini sudah banyak ditemukan para fulltime blogger yang fokus pada pengelolaan blog yang lebih baik dan menarik.
Sumber : https://www.maxmanroe.com/4-hal-yang-seringkali-menjadi-tujuan-seseorang-ngeblog.html
Kegiatan blogging yang kini bisa dilakukan kapan pun dan di mana saja itu memang semakin menarik saat muncul peluang seorang mendapat penghasilan di dalamnya. Dampaknya memang sudah bisa ditebak, jumlah blog yang hadir di dunia maya ini pun semakin tahun semakin bertambah banyak.
Hadirnya #teknologi dan perkembangan jaringan internet yang terus bertumbuh ini juga mau tak mau ikut menjadi penyebab mengapa blog semakin banyak diminati. Blog sebagai media yang identik dengan penyedia informasi ini memang lebih dirasa lebih mudah dan murah untuk diakses daripada media massa lain. Maka dari itu banyak orang yang kemudian beralih dengan memilih blog untuk mendapatkan dan memperbarui informasinya.
Artikel lain: Mau Jadi Blogger yang Sukses? Selalu Jalankan 4 Etika Blogger Berikut ini
Dari potensi besarnya permintaan akan media blog inilah maka kemudian banyak orang yang membuat blog. Namun selain karena alasan atau tujuan mencari keuntungan ada beberapa hal yang biasanya muncul dari seseorang menjadi seorang blogger dan membuat serta mengelola blog. Berikut adalah beberapa tujuan yang seringkali menjadikan seseorang itu menjadi blogger dan aktif untuk ngeblog.
1. Sebagai Media Berbagi dan Mendidik
Tujuan pertama orang biasanya membuat dan mengelola blog (ngeblog) adalah untuk berbagi dan mengedukasi atau mendidik. Ya, dengan keilmuan dan pengalaman yang dimiliki seorang #blogger, mereka kemudian larut dalam kesenangan berbagi dan mengedukasi netizen dan terutama para pengunjung blognya.
Blog-blog yang dikelola oleh orang-orang yang suka membagi dan mengedukasi ini umumnya menyajikan artikel-artikel yang informatif dan bermanfaat saat dibaca. Tema atau niche blog bisa bermacam-macam bergantung dari keilmuan dan pengalaman yang dimiliki blogger tersebut. Blog berlatarbelakang sharing ini umunya tidak mementingkan jumlah visitor atau pengunjung, karena mereka hanya mementingkan kepuasan hati saat mereka membagi ilmu dan pengalamannya.
2. Untuk Berpromosi Produk dan Jasa Bisnis
Namanya saja #promosi, pastinya blog ini akan tak jauh-jauh dari dunia bisnis. Ya, blogger yang membuat dan mengelola blog yang kemudian ia gunakan untuk promosi ini akan jelas terlihat dari isi atau konten yang diposting.
Beberapa hal yang identik dengan blog ini adalah adanya foto produk, harga dan juga ajakan untuk membeli. Tapi meskipun ditujukan untuk kegiatan berdagang atau bisnis, toh hal ini masih sah-sah saja dilakukan asal tidak bertentangan dengan aturan yang ada, seperti promosi narkotika atau digunakan untuk melakukan penipuan.
3. Ajang Meluapkan Hobi atau Kegemaran
Tak sedikit dari blogger yang memang mengawali kegiatan blogger ini dari hobi atau kegemaran. Umumnya hobi menulis adalah landasan yang sering membuat blogger melakukan aktivitas #blogging. Karena mudah dan lebih cepat, media blog mereka pilih sebagai sarana untuk menulis dan melakukan kegemarannya.
Blog yang ditujukan untuk pelampiasan hobi ini biasanya memiliki tema yang beragam. Ada yang memiliki tema personal blog yang isinya campur aduk dari kegiatan sehari-hari, curhatan dan konten informasi. Blog berbasis hobi ini juga tak jarang menampilkan jenis blog niche yang menyajikan satu konten khusus sesuai dengan keinginan blogger-nya.
Blog ini juga hampir sama dengan blog dengan tujuan sharing yang tidak terlalu mengutamakan visitor. Dengan bisa rutin menulis maka blogger pada blog ini pun sudah merasa senang.
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Kegiatan Blogging Tepat Untuk Para Introvert
4. Professional dan Monetisasi
Terakhir, tujuan umumnya orang ngeblog adalah profesionalisme. Blog dengan tujuan profesional ini biasanya didasarkan pada aktivitas monetisasi untuk mendapatkan penghasilan atau uang. Saat ini blog memang bisa Anda gunakan untuk bisa memperoleh uang dari kegiatan monetisasi. Umumnya blog yang didasarkan pada profesionalisme ini berjenis niche blog (blog khusus).
Blog ini juga memiliki ciri penggunaan kata yang baku dan juga konten yang padat nan informatif. Karena mampu menarik iklan sehingga menghasilkan uang, maka saat ini sudah banyak ditemukan para fulltime blogger yang fokus pada pengelolaan blog yang lebih baik dan menarik.
Sumber : https://www.maxmanroe.com/4-hal-yang-seringkali-menjadi-tujuan-seseorang-ngeblog.html
Diposting oleh
Bung Coba
Pejabat dan Budaya Mundur
Pada masa kejayaan samurai, seorang pendekar Jepang biasanya membawa dua bilah pedang. Satu katana yang panjang, satu lagi tanto yang berukuran pendek. Pedang panjang digunakan sebagai senjata untuk menuntaskan misi sedangkan pedang pendek digunakan untuk seppuku atau bunuh diri jika gagal melaksanakan tugas.
Budaya ini hanya memberi pilihan para samurai untuk menang. Daripada ditawan atau malu akibat kalah, lebih baik mati. Budaya harakiri atau memotong perut sendiri memang sudah nyaris hilang di Jepang, tapi spirit untuk malu ketika gagal atau melakukan kesalahan tetap tertanam hingga kini. Karena itu, suatu hal yang lumrah di Negeri Matahari Terbit jika pejabat yang gagal menjalankan tugas mengundurkan diri. Tidak hanya di Jepang, di negara yang menjunjung tinggi integritas kerja, pejabat mundur juga merupakan kelaziman.
Sayangnya, di Tanah Air, sangat jarang terjadi seorang pejabat rela melepas kedudukannya karena sadar telah gagal menjalankan tugas. Saking langkanya peristiwa ini, wajar ketika Dirjen Pajak mengundurkan diri sempat menjadi trending topic, beritanya banyak menghiasi media di nusantara.
Secara jabatan, sebenarnya Dirjen Pajak tidaklah sehebat menteri atau pejabat tinggi lain, tetapi mengapa menjadi berita besar? Salah satu sebab sang Dirjen mundur bukan karena bersalah atau terlibat masalah, tapi merasa telah gagal mencapai target pengumpulan pajak. Meski secara nominal apa yang dicapainya cukup memuaskan, tidak sesuai target yang ditetapkan.
Padahal, jika ini menjadi tradisi atau tuntutan--sekalipun bukan kewajiban--setiap pejabat akan berlomba-lomba bekerja secara optimal untuk mencapai target atau memenuhi janjinya pada publik.
Sebaliknya, karena belum menjadi kebiasaan, sampai saat ini pejabat tetap dapat duduk di kursi empuk meski tidak banyak perbaikan yang dilakukan atau tidak ada peningkatan berarti. Bahkan, bukannya mundur, pejabat seperti ini masih banyak yang tidak malu mencalonkan diri lagi. Anehnya, mereka yang memiliki kinerja buruk pun ada yang menang di pilkada.
Indonesia memang memiliki banyak keunikan, termasuk integritas pejabat publiknya. Di negara yang menjunjung tinggi integritas, banyak pejabat yang menjadikan mundur sebagai pilihan pertama jika gagal menjalankan tugas.
Di Indonesia, mundur hampir selalu menjadi pilihan terakhir. Banyak yang kalaupun akhirnya mundur bukan karena kesadaran diri, melainkan dipaksa atas status tersangka. Begitu pun masih ada yang berusaha berkelit agar tidak mundur. Banyak juga yang mundur karena tahu bahwa mereka tidak akan menang. Daripada kalah lebih parah, lebih baik memilih mundur duluan. Bukan sebuah bentuk kesadaran, melainkan meminimalkan risiko. Sementara, di beberapa negara, banyak pejabat publik yang mundur dipicu masalah kecil.
Sebut saja Jerman. Perdana menteri mundur karena tersangkut skandal kredit rumah berbunga ringan yang didapat dari keluarga pengusaha--mendapat diskon khusus ketika membeli rumah. Sementara, di negeri ini, pejabat yang mengumpulkan puluhan rumah dari 'hadiah' pun masih duduk tenang dan bisa pergi ke kantor memakai mobil dinas dengan wajah tanpa rasa bersalah.
Di negara yang menjunjung tinggi integritas, banyak pejabat memilih mundur sebelum kasusnya meluap sehingga kesalahan mereka tidak terekspos terlalu banyak. Sepertinya di negeri ini lebih banyak pejabat bertelinga tebal yang kebal. Sanggup tetap berdiri kokoh di posisinya sekalipun hujatan serta caci maki terus ditujukan kepadanya.
Padahal, Rasulullah SAW sudah mewanti-wanti akan tanggung jawab seorang pemimpin. "Tidak beriman orang yang tidak bisa menjaga amanah yang dibebankan padanya. Dan, tidak beragama orang yang tidak bisa menepati janjinya." (HR Ahmad bin Hambal).
Atau di hadis lain, "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah pada hari kiamat dan yang paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan, orang yang paling dibenci Allah dan sangat jauh dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim." (HR Turmudzi).
Semoga saja pada masa depan akan lahir sosok-sosok pejabat Indonesia yang berintegritas tinggi. Mereka yang duduk di kursi kekuasaan karena ingin berbuat lebih banyak untuk rakyat. Mereka yang ingin menepati janji dan tahu diri jika tidak mampu dengan segera memberi kesempatan kepada orang lain. Insya Allah Indonesia tercinta akan lebih maju, kuat, juga terhormat.
http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/15/12/18/nzk6p1319-pejabat-dan-budaya-mundur
Budaya ini hanya memberi pilihan para samurai untuk menang. Daripada ditawan atau malu akibat kalah, lebih baik mati. Budaya harakiri atau memotong perut sendiri memang sudah nyaris hilang di Jepang, tapi spirit untuk malu ketika gagal atau melakukan kesalahan tetap tertanam hingga kini. Karena itu, suatu hal yang lumrah di Negeri Matahari Terbit jika pejabat yang gagal menjalankan tugas mengundurkan diri. Tidak hanya di Jepang, di negara yang menjunjung tinggi integritas kerja, pejabat mundur juga merupakan kelaziman.
Sayangnya, di Tanah Air, sangat jarang terjadi seorang pejabat rela melepas kedudukannya karena sadar telah gagal menjalankan tugas. Saking langkanya peristiwa ini, wajar ketika Dirjen Pajak mengundurkan diri sempat menjadi trending topic, beritanya banyak menghiasi media di nusantara.
Secara jabatan, sebenarnya Dirjen Pajak tidaklah sehebat menteri atau pejabat tinggi lain, tetapi mengapa menjadi berita besar? Salah satu sebab sang Dirjen mundur bukan karena bersalah atau terlibat masalah, tapi merasa telah gagal mencapai target pengumpulan pajak. Meski secara nominal apa yang dicapainya cukup memuaskan, tidak sesuai target yang ditetapkan.
Padahal, jika ini menjadi tradisi atau tuntutan--sekalipun bukan kewajiban--setiap pejabat akan berlomba-lomba bekerja secara optimal untuk mencapai target atau memenuhi janjinya pada publik.
Sebaliknya, karena belum menjadi kebiasaan, sampai saat ini pejabat tetap dapat duduk di kursi empuk meski tidak banyak perbaikan yang dilakukan atau tidak ada peningkatan berarti. Bahkan, bukannya mundur, pejabat seperti ini masih banyak yang tidak malu mencalonkan diri lagi. Anehnya, mereka yang memiliki kinerja buruk pun ada yang menang di pilkada.
Indonesia memang memiliki banyak keunikan, termasuk integritas pejabat publiknya. Di negara yang menjunjung tinggi integritas, banyak pejabat yang menjadikan mundur sebagai pilihan pertama jika gagal menjalankan tugas.
Di Indonesia, mundur hampir selalu menjadi pilihan terakhir. Banyak yang kalaupun akhirnya mundur bukan karena kesadaran diri, melainkan dipaksa atas status tersangka. Begitu pun masih ada yang berusaha berkelit agar tidak mundur. Banyak juga yang mundur karena tahu bahwa mereka tidak akan menang. Daripada kalah lebih parah, lebih baik memilih mundur duluan. Bukan sebuah bentuk kesadaran, melainkan meminimalkan risiko. Sementara, di beberapa negara, banyak pejabat publik yang mundur dipicu masalah kecil.
Sebut saja Jerman. Perdana menteri mundur karena tersangkut skandal kredit rumah berbunga ringan yang didapat dari keluarga pengusaha--mendapat diskon khusus ketika membeli rumah. Sementara, di negeri ini, pejabat yang mengumpulkan puluhan rumah dari 'hadiah' pun masih duduk tenang dan bisa pergi ke kantor memakai mobil dinas dengan wajah tanpa rasa bersalah.
Di negara yang menjunjung tinggi integritas, banyak pejabat memilih mundur sebelum kasusnya meluap sehingga kesalahan mereka tidak terekspos terlalu banyak. Sepertinya di negeri ini lebih banyak pejabat bertelinga tebal yang kebal. Sanggup tetap berdiri kokoh di posisinya sekalipun hujatan serta caci maki terus ditujukan kepadanya.
Padahal, Rasulullah SAW sudah mewanti-wanti akan tanggung jawab seorang pemimpin. "Tidak beriman orang yang tidak bisa menjaga amanah yang dibebankan padanya. Dan, tidak beragama orang yang tidak bisa menepati janjinya." (HR Ahmad bin Hambal).
Atau di hadis lain, "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah pada hari kiamat dan yang paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan, orang yang paling dibenci Allah dan sangat jauh dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim." (HR Turmudzi).
Semoga saja pada masa depan akan lahir sosok-sosok pejabat Indonesia yang berintegritas tinggi. Mereka yang duduk di kursi kekuasaan karena ingin berbuat lebih banyak untuk rakyat. Mereka yang ingin menepati janji dan tahu diri jika tidak mampu dengan segera memberi kesempatan kepada orang lain. Insya Allah Indonesia tercinta akan lebih maju, kuat, juga terhormat.
http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/15/12/18/nzk6p1319-pejabat-dan-budaya-mundur
Diposting oleh
Bung Coba
Begini Cara Mudah Pasang Iklan KR Jogja
* Materi Iklan SMS ke : 0877 381 370 36 (1 Baris : 32 karakter termasuk tanda baca min 3 baris)
* Dengan Format (JUDUL IKLAN )-(ISI IKLAN)-(JUMLAH BARIS )-(TGL TAYANG)
* Contoh : Mobil Dijual TOYOTA-BU New Avansa th 2010 Silver AB Jogja All Orisinil Surat Lengkap An Sendiri 102jt/Nego Hub : 081 2275 4652 - 3 BARIS - TAYANG: 5,6 Sept 2012
* Segera Transfer ke Rek BCA no: 1691 828 641
* Konfirmasi pembayaran ke ; 0877 381 370 36
Diposting oleh
Bung Coba
Tips Pasang Iklan
Kalau hanya sekedar pasang, bisa jadi akan menguras isi kantong kita tanpa terasa.
Ada beberapa trik perlu diketahui para calon pemasang iklan baris.
Berikut beberapa Tips itu :
1. Cantumkan sesuatu yang menarik di kalimat paling depan. misal harganya terbilang murah, maka kita awali iklan tersebut dengan kata kata...hanya 5jt! dst dst...
2. Pilihlah hari yang tepat. Berdasarkan pengalaman, kalau iklan lowongan lebih baik dipasang dihari senin atau sabtu. akan lebih banyak orang yang akan membaca.
3. Pilih penggunaaan kata yang tepat, jangan bertele tele atau justru membuat bingung pembaca.
4. Jika sudah mempunyai website lebih baik dicantumkan alamat biar pembaca langsung bisa melihat tanpa harus banyak meluangkan waktu.